Sabtu, 12 Desember 2015

13 Desember 2013 ~ MALAM RENUNGAN DLM RANGKA PERINGATAN HDI 2015 DI GOR BRSPDF WIRAJAYA

OPD Sulawesi Selatan yang terdiri atas PPDI Sulsel, FKPCTI Sulsel, HWDI Sulsel, GERKATIN Sulsel, PERMATA Sulsel bersama NGO lain seperti IAI Sulsel, YASMIB, SP, LGBT dan CELEBES TV melaksanakan kegiatan MALAM RENUNGAN dalam rangka memperingati HDI 2015 sekaligus memperingati 2 tahun terbitnya PERDA NO. 6 Tahun 2013 Tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas dan terbitnya PERWALI No. 61 tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda Kota Makassar Nomor 6 tahun 2013 Tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Acara renungan yang sederhana dan khidmat berlangsung selama 2 jam. Terbitnya PERWALI ini juga merupakan langkah awal perjuangan ke depan untuk membangun kehidupan penyandang disabilitas Makassar ke arah yang lebih baik lagi.....KEEP SPIRIT AND STRONG UNITY...... bersama Yhoulhy Stikpan dan 3 lainnya




.

Rabu, 02 Desember 2015

3 Desember 2015 ~ PERINGATAN HDI 2015

UNTUK SEMUA PENYANDANG DISABILITAS DAN KELUARGA DI SELURUH INDONESIA....SELAMAT MEMPERINGATI HARI DISABILITAS INTERNASIONAL 3 DESEMBER 2015....SEMOGA KEHIDUPAN PENYANDANG DISABILITAS INDONESIA DAN KELUARGANYA MAKIN BAIK DAN SEJAHTERA SERTA HAK-HAK KITA SESUAI CRPD DIPENUHI OLEH PEMERINTAH....DIRGAHAYU HARI DISABILITAS INTERNASIONAL....

Selasa, 24 November 2015

25 November 2015 ~ KEGIATAN HWDI SULSEL DI MAROS

 


Minggu, 22 November 2015

22 November 2015 ~ audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan

Bersama ibu Kerstin Beise dan Alkadri audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan, bpk Said. Dalam audiens tersebut kami mengadvokasi pentingnya aksesibilitas di cagar budaya seperti Benteng Roterdam yang sedang kami kunjungi dan kami survey. Pak Said menerima dan mendukung masukan kami tentang aksesibilitas sepanjang tidak merubah cagar budaya. Setelah berbincang dengan Pak Said, kamipun dipersilahkan untuk mensurvey bagian Benteng Roterdam untuk diberikan masukan agar Benteng Roterdam bisa dinikmati juga oleh penyandang disabilitas. Mulai menaiki tangga setinggi 4 meter di belakang pagar yg berbatasan dengan RRI Nusantara IV Makassar dan menyusuri bagian pagar tembok benteng. Setelah 1,5 jam kami berjalan ditengah teriknya matahari menyusuri tembok Roterdam, akhirnya langkah kami terhenti pada bagian tangga yang terlalu tinggi , curam dan berbahaya. Kami tidak melanjutkan perjalanan. Hanya 1/3 bagian panjang keliling pagar yang bisa kami lalui. Akhirnya kami kembali lagi menuruni tangga yang cukup tinggi dan curam pula.Selanjutnya melihat Museum La Galigo untuk melihat bagian mana yang kira2 bisa ditambahi aksesibilitas. Kendala aksesibilitas pada cagar budaya adalah adanya aturan yang tidak mempebolehkan merubah bagian cagar budaya. Ini tantangan advokasi...!!!