OPD Sulawesi Selatan yang terdiri atas PPDI Sulsel, FKPCTI Sulsel, HWDI Sulsel, GERKATIN Sulsel, PERMATA Sulsel bersama NGO lain seperti IAI Sulsel, YASMIB, SP, LGBT dan CELEBES TV melaksanakan kegiatan MALAM RENUNGAN dalam rangka memperingati HDI 2015 sekaligus memperingati 2 tahun terbitnya PERDA NO. 6 Tahun 2013 Tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas dan terbitnya PERWALI No. 61 tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda Kota Makassar Nomor 6 tahun 2013 Tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Acara renungan yang sederhana dan khidmat berlangsung selama 2 jam. Terbitnya PERWALI ini juga merupakan langkah awal perjuangan ke depan untuk membangun kehidupan penyandang disabilitas Makassar ke arah yang lebih baik lagi.....KEEP SPIRIT AND STRONG UNITY...... — bersama Yhoulhy Stikpan dan 3 lainnya
Sabtu, 12 Desember 2015
13 Desember 2013 ~ MALAM RENUNGAN DLM RANGKA PERINGATAN HDI 2015 DI GOR BRSPDF WIRAJAYA
Rabu, 02 Desember 2015
3 Desember 2015 ~ PERINGATAN HDI 2015
UNTUK SEMUA PENYANDANG DISABILITAS DAN KELUARGA DI SELURUH INDONESIA....SELAMAT MEMPERINGATI HARI DISABILITAS INTERNASIONAL 3 DESEMBER 2015....SEMOGA KEHIDUPAN PENYANDANG DISABILITAS INDONESIA DAN KELUARGANYA MAKIN BAIK DAN SEJAHTERA SERTA HAK-HAK KITA SESUAI CRPD DIPENUHI OLEH PEMERINTAH....DIRGAHAYU HARI DISABILITAS INTERNASIONAL....
Selasa, 24 November 2015
25 November 2015 ~ KEGIATAN HWDI SULSEL DI MAROS
Minggu, 22 November 2015
22 November 2015 ~ audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan
Bersama ibu Kerstin Beise dan Alkadri audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan, bpk Said. Dalam audiens tersebut kami mengadvokasi pentingnya aksesibilitas di cagar budaya seperti Benteng Roterdam yang sedang kami kunjungi dan kami survey. Pak Said menerima dan mendukung masukan kami tentang aksesibilitas sepanjang tidak merubah cagar budaya. Setelah berbincang dengan Pak Said, kamipun dipersilahkan untuk mensurvey bagian Benteng Roterdam untuk diberikan masukan agar Benteng Roterdam bisa dinikmati juga oleh penyandang disabilitas. Mulai menaiki tangga setinggi 4 meter di belakang pagar yg berbatasan dengan RRI Nusantara IV Makassar dan menyusuri bagian pagar tembok benteng. Setelah 1,5 jam kami berjalan ditengah teriknya matahari menyusuri tembok Roterdam, akhirnya langkah kami terhenti pada bagian tangga yang terlalu tinggi , curam dan berbahaya. Kami tidak melanjutkan perjalanan. Hanya 1/3 bagian panjang keliling pagar yang bisa kami lalui. Akhirnya kami kembali lagi menuruni tangga yang cukup tinggi dan curam pula.Selanjutnya melihat Museum La Galigo untuk melihat bagian mana yang kira2 bisa ditambahi aksesibilitas. Kendala aksesibilitas pada cagar budaya adalah adanya aturan yang tidak mempebolehkan merubah bagian cagar budaya. Ini tantangan advokasi...!!!
Sabtu, 21 November 2015
22 November 2015 ~ Audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan sekaligus survey aksesibilitas cagar budaya
Bersama ibu Kerstin Beise dan Alkadri audiens dgn Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. Sulawesi Selatan, bpk Said. Dalam audiens tersebut kami mengadvokasi pentingnya aksesibilitas di cagar budaya seperti Benteng Roterdam yang sedang kami kunjungi dan kami survey. Pak Said menerima dan mendukung masukan kami tentang aksesibilitas sepanjang tidak merubah cagar budaya. Setelah berbincang dengan Pak Said, kamipun dipersilahkan untuk mensurvey bagian Benteng Roterdam untuk diberikan masukan agar Benteng Roterdam bisa dinikmati juga oleh penyandang disabilitas. Mulai menaiki tangga setinggi 4 meter di belakang pagar yg berbatasan dengan RRI Nusantara IV Makassar dan menyusuri bagian pagar tembok benteng. Setelah 1,5 jam kami berjalan ditengah teriknya matahari menyusuri tembok Roterdam, akhirnya langkah kami terhenti pada bagian tangga yang terlalu tinggi , curam dan berbahaya. Kami tidak melanjutkan perjalanan. Hanya 1/3 bagian panjang keliling pagar yang bisa kami lalui. Akhirnya kami kembali lagi menuruni tangga yang cukup tinggi dan curam pula.Selanjutnya melihat Museum La Galigo untuk melihat bagian mana yang kira2 bisa ditambahi aksesibilitas. Kendala aksesibilitas pada cagar budaya adalah adanya aturan yang tidak mempebolehkan merubah bagian cagar budaya. Ini tantangan advokasi...!!!
Kamis, 19 November 2015
20-November- 2015 ~ Workhsop yang dilaksanakan oleh YASMIB ini di Hotel Horison Pengayoman Makassar
Workhsop yang dilaksanakan oleh YASMIB ini di Hotel Horison Pengayoman Makassar bertujuan untuk membuat pendataan penduduk yang inklusif di dalamnya secara rinci memuat hal2 yang diperlukan dalam pendataan penyandang disabilitas yang masuk dalam pendataan secara umum. Salah satu hasil workshop ini adalah menjadikan 4 desa percontohan di Kab. Gowa dan Bone untuk melaksanakan pendataan yang secara rinci memuat tentang penyandang disabilitas. Workshop diikuti sekitar 30 orang utusan baik dari BKKBN Gowa, Desa Barembeng dan Pakatto Kab. Gowa, Desa Malari Kab. Bone juga staff BAPEDDA kab. Bone dan Gowa.
Sabtu, 24 Oktober 2015
19 - 25 Oktober 2015 ~ Pelatihan CRPD Modul 1 BRIDGE yang dilaksanakan oleh DRF dan DRAF
Mengikuti Pelatihan CRPD Modul 1 BRIDGE yang dilaksanakan oleh DRF dan DRAF bekerja sama dengan IDA ( International Disabilty Allience ) yang diikuti oleh 30 orang peserta dari 9 Provinsi.
Minggu, 18 Oktober 2015
17 - 18 Oktober 2015 ~ Berpartisipasi dalam Grantee Convening di Hotel Discovery dan Convention Ancol Jakarta
Berpartisipasi dalam Grantee Convening di Hotel Discovery dan Convention Ancol Jakarta yang dilaksanakan oleh DRF dan DRAF serta difasilitasi oleh HWDI Pusat dan diikuti oleh para penerima Grant dari DRF dan DRAF dari 9 Provinsi
Senin, 05 Oktober 2015
6 Oktober 2015 ~ AUDIENSI DENGAN DPRD SULAWESI SELATAN
MLC OPD Sulsel melakukan Advokasi ke DPRD Sulsel dalam rangka mendesak DPRD Sulsel untuk segera membahas dan mengesahkan Perda Disabilitas Provinsi Sulawesi Selatan. Teman2 MLC yang hadir sekitar 21 orang diterima oleh bapak Andi Cecep Lantara ( Anggota Komisi E dan anggota Baleg DPRD Sulsel ). Selain desakan untuk Perda Disabilitas, juga meminta DPRD Sulsel mendesak DPR R.I. untuk segera membahas dan mengesahkan RUU Disabilitas versi Pokja Disabilitas. Teman2 MLC yang hadir a.l. : Doddy Tumanduk, S.H., Maria Un, Hamzah Yamin, Arifin, Nia Selestin, Rosmiaty, Alkadri, Yuliati, Isra, Alimuddin, Ipah, Rais, Salmawati, Reza, Angga, Kandacong, Amang Alleng, Jufrie, Hj. Ramlah, Arfan, dan Andi Pancadarma.
Sabtu, 03 Oktober 2015
2 - 3 Oktober 2015 ~ Workshop II Pembahasan Lanjutan Draft Perda Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
MLC OPD Sulsel melaksanakan Workshop II Pembahasan Lanjutan Draft Perda Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Hotel Jolin yan diikuti oleh 52 orang yang terdiri atas 18 SKPD, 3 LBH dan 5 OPD. Kegiatan dikoordinir oleh PPDI Sulsel dan dilaksanakan oleh PerMaTa Sulsel. Difasilitasi oleh sdr. Ibrahim, S.H. dari LBH P2I sebagai fasiltator. Dibuka jam 17.00 dan berakhir jam 21.00 untuk dilanjutkan keesokan harinya dengan melakukan diskusi pada masing2 kelompok yang terdiri atas 5 kelompok. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh DRF dan atau DRAF.